Just another WordPress.com site

BUSANA PENGANTIN

Memilih busana pengantin dengan nuansa gothic memang bukan hal yang biasa. Namun, tak ada salahnya jika Anda ingin tampil beda sesuai dengan kepribadian. Gaun bertema gothic pun sekarang tak jarang dijumpai di beberapa artikel busana pengantin meski kepribadian gothic kebanyakan tak sesuai dengan kehidupan sehari-hari.

Fashion ala gothic adalah suatu hal tentang statement individual yang menjadikan warna hitam sebagai warna utama. Pakaian-pakaian gothic cenderung memiliki ciri khas rok yang berkibar, gaun panjang, jeans ketat, kuku yang dicat hitam, dan bermacam-macam rantai sebagai aksesoris.Terlepas dari semua itu, gaun pengantin gothic punya ciri khas yang berbeda, meski pada dasarnya tetap mengambil warna hitam. Mungkin aneh saat melihatnya, tapi tak dipungkiri gaun pengantin gothic tetap sedap dipandang.

Anda harus ingat, fashion gothic selalu bersifat dramatis dan tak jauh dari warna gelap, namun Anda bisa juga menambahkan warna merah terang, ungu, atau biru dramatis. Pabrik yang baik untuk gaun pengantin gothic seharusnya kaya dengan kain velvet atau satin. Anda juga dapat memadukannya dengan renda yang cantik. Dan jika Anda ingin memamerkan sedikit tubuh indah, Anda bisa menambahkan korset sebagai ‘pemanis’.

Gaun pengantin gothic sebaiknya panjang dan Anda juga bisa memilih kerah leher tinggi bak Ratu Victoria atau kerah model lainnya jika Anda memang berani! Namun, jika Anda menghindari korset atau gaun pengantin tak berlengan, Anda bisa memilih lengan baju yang berkibar atau berkerut panjang. Tambahkan beberapa kerutan untuk mempercantik gaun gothic And

Trend Busana Muslim 2011- apa yah trend busana muslin yang akan menjadi trend di 2011nah maka mari kita lihat Trend Mode 2010 untuk busana muslim di blog tips dan trend terbaru ini.

BILA 2010 gaya Timur Tengah mendominasi ragam busana muslim, maka tahun depan warna yang akan berjaya. Kekuatan warna kembali meraja di catwalk muslim.

gaya busana muslim 2010Dari Jakarta Fashion & Food Festival, Jakarta Fashion Week, Bandung Fashion Tandance, hingga pergelaran busana tunggal label dan desainer busana muslim, semarak warna terlihat begitu kuat.

Palet solid berpadu dengan warna-warna dusty, menciptakan pelangi gaya. Desainer rupanya pun tak ragu memadukan warna, bahkan yang kontras sekalipun. Warna tampaknya sesuai dengan garis tren musim semi yang mengandalkan palet ceria.

Desainer busana muslim Indonesia pun mempersembahkan koleksi dalam tone cerah. Panggung kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta menjadi saksi betapa perancang busana muslim Indonesia tidak lagi terpaku pada kaidah agama semata, juga mulai luwes dalam mengadaptasi kebutuhan konsumen.

Apalagi kini mereka menyajikan rancangannya dalam kemasan yang lebih simpel, praktis, dan tentu saja bergaya kontemporer. Sebut saja Iva Lativah yang menampilkan koleksi penuh warna dengan lukisan bunga sebagai detail utama. Garis rancangan bervolume yang tampak mengikuti busana adat Korea, hanbok, menjadikan koleksinya semakin sedap dipandang.

Sementara, Hennie Noer menciptakan pelangi di atas catwalk dalam kemasan evening moslem wear. ”Muslimah saat ini memiliki gaya berbusana yang berbeda. Mereka memiliki banyak kegiatan yang menuntut untuk tampil praktis, dinamis, tapi tetap chic,” sebut Iva, yang mengatakan warna adalah salah satu unsur pendukung tampilan busana yang lebih chic.

Warna juga menjadi kekuatan rancangan Hannie Hananto yang dikombinasikan bersama napas art deco. Warna-warni ala Hannie ini tampil dalam desain futuristik yang kental dengan garis geometris sebagai aksen.

Dia pun tanpa ragu menempatkan ornamen unik, seperti halnya skenti pada tunik panjang maupun bentuk bahu yang tegas. Semua itu menciptakan pemandangan unik, harmonisasi warna-warna solid, juga padu padan aksesori berukuran jumbo yang menarik.

Hannie juga mengeksplorasi batik kuno benji yang memiliki motif geometris yang kemudian dikemas dalam nuansa warna permen nan ceria. Monika Jufry menyajikan koleksi penuh warna solid dengan tema yang cukup unik ”Eklektika Batavia” yang merupakan kombinasi unsur Melayu, Arab, dan China.

Namun sayang, koleksi Monika tidak memperlihatkan kombinasi tersebut secara kental, hanya gaya Oriental yang terlihat kuat di beberapa koleksi terakhir, dengan paduan warna merah menyala.

Rumah Mode Muslim Shafira pun tidak ketinggalan memberikan pilihan warna bagi para konsumennya. Fenny Musafa, sang desainer, rupanya memahami bahwa warna terang memiliki kekuatan untuk menonjolkan bentuk busana.

Menjadikan koleksi Shafira memiliki semburat warna-warna tropis yang kuat, menjadikan koleksi Fenny terlihat atraktif. Untuk pilihan warna, Fenny menyuguhkan tidak hanya warna-warna terang yang mendominasi, juga warna lembut dan elegan, layaknya cokelat, krem, dan hijau toska.

”Warna ini saya pilih karena termasuk dalam tren warna 2011,” sebutnya.

Hal ini tentu merupakan perubahan yang cukup jauh, mengingat koleksi Shafira yang banyak menggunakan one tone color. Lebih lanjut, Fenny menjelaskan hal itu dilakukannya agar busana muslim semakin banyak digunakan sebagai busana sehari-hari. Salah satu caranya adalah berpatokan pada arah tren mode dunia.

”Sederhana, kasual, dengan banyak permainan warna,” terangnya.

Lain lagi dengan brand busana muslim kaum muda, Up2Date, yang mengambil inspirasi dari interaksi yang terjadi dalam berbagai sendi kehidupan manusia masa kini akibat pengaruh pandangan globalisasi. Interaksi itu pun hadir dalam kombinasi warna ceria.

Up2Date diwarnai dan dibentuk dari berbagai kebudayaan berbaur menjadi sebuah rangkaian koleksi busana muslim bergaya modern, ringan, praktis, dan dinamis. Warna abu-abu yang lekat dengan citra perkotaan masa depan diperlembut palet kuning ceria yang mengingatkan akan sensasi alam tropis.

Selanjutnya, seni virtual yang sudah menjadi keseharian masyarakat urban diperlihatkan melalui cutting geometris serta motif serbakotak yang mengingatkan akan citra arsitektur modern.

Namun lagi-lagi, kesan dingin itu pun diperlembut dengan sentuhan etnik dari permainan ornamen maupun aksesori yang menjadi pelengkap busana.

Di Up2Date, kemewahan dan glamorama busana muslim tidak lagi diperlihatkan dengan untaian payet ataupun manik-manik mewah, melainkan melalui cutting, warna, serta citra dramatis melalui teknik draperi.

”Up2Date dicintai karena kami mengutamakan kenyamanan dalam berbusana. Makanya, bahan kaus selalu kami hadirkan dalam setiap koleksi,” ujar Tia, yang juga menyebutkan tahun ini, Up2Date juga lebih banyak memberikan variasi bahan dan warna.

Mengenai warna, Tia mengakui palet yang dihadirkan tahun ini, selain mengikuti tren mode global, juga guna memenuhi permintaan konsumen. Menurut Tia, konsumen Up2Date Indonesia lebih menyukai koleksi yang penuh warna dengan bentukan-bentukan progresif.

Sejarah Busana

Sejarah Busana Jaman Dulu. . . . . . . Tren pakaian dan aksesori dari ujung kepala sampai ujung kaki terus berputar. Tahukah Anda, bahkan tren terbaru sekalipun bisa memiliki akar sejarah busana dari ratusan tahun yang lalu.

Yuk, kita intip kisah-kisah menarik di balik tren fashion saat ini!

1. Sandal Gladiator

Tren sandal gladiator sempat meredup, tertutup oleh ankle boots. Namun, kini para fashionista kembali tergila-gila dengan modifikasi sandal gladiator yang dibuat setinggi ankle boots!

Ya, rasanya kita semua sudah tahu kalau model sandal ini terinspirasi dari alas kaki orang-orang Romawi kuno.

Akan Tetapi, tahukah Anda, ternyata orang-orang Romawi juga merupakan bangsa pertama yang membuat alas kaki yang bentuknya menyesuaikan kaki kiri dan kanan?

2. Baju Rajut

Pakaian dari bahan rajut atau dikenal dengan istilah knitwear tidak pernah terasa basi. Sempat identik dengan baju nenek-nenek dan bayi, belakangan knitwear mulai populer lagi setelah Prada dan Dolce & Gabbana memasukkan koleksi knit top yang sangat keren di atas runway Fall-Winter 2010.

Jejak pemakaian knitwear dapat ditelusuri kembali ke tahun 700 SM. Konon, bahan rajutan pertama dipakai oleh orang Arab untuk kaus kaki.

3. Blue Jeans

Blue jeans adalah salah satu dari sedikit fashion items yang tidak akan pernah out of style. Popularitasnya sebagai item wajib fashionista bisa disamakan dengan little black dress dan sepatu stiletto.

Ternyata, sejarah lahirnya blue jeans tidak terlalu feminin; pakaian berbahan blue jeans pertama kali dibuat oleh Jacob Davis dan Levi Strauss (nama yang terdengar familiar?) pada 1874 untuk para penggali tambang.

4. Sepatu Stilleto

Sepatu dengan hak super runcing ini sebenarnya lahir di Italia sekitar 1950-an. Istilah stilleto sendiri sebenarnya merujuk pada sejenis senjata.

Konon, sepatu ini mengingatkan pembuatnya akan senjata karena bentuknya yang ramping dengan bahan metal. Secara medis, sebenarnya pemakaian sepatu ini tidak disarankan karena dapat menimbulkan cedera, lecet, dan risiko tersangkut.

5. Sequin Dress

Aksen manik-manik gaya sequin masih jadi pilihan top untuk kesan mewah, sering kita jumpai sebagai baju wajib dugem. Sequin dress pertama kali muncul di Venesia pada 1284, dengan nama asli zechhino (=koin emas kecil).

Pada waktu itu, sequin dress merupakan baju wajib kaum bangsawan, dan orang-orang yang tidak berdarah biru dilarang memakainya. Akan tetapi, setelah industri berkembang pada abad ke-19, baju ini menjadi milik semua masyarakat.

6. Hoop Earrings

Anting-anting yang bentuknya seperti cincin ini meraih puncak popularitas ketika Jennifer Lopez alias J.Lo memakainya di awal karir. Banyak yang mengira anting ini merupakan model modern. Padahal, berdasarkan penemuan arkeologis, ternyata hoop earrings merupakan bentuk anting pertama yang dikenal peradaban manusia, yaitu sejak 2500 SM.

7. Chandelier Earrings

Baju paling simpel sekalipun bisa berubah menjadi tampilan mewah dengan bantuan chandelier earrings. Anting jenis ini terinspirasi dari kemewahan lampu-lampu gantung di kerajaan Eropa sejak abad ke-17.

8. French Manicure

Wanita-wanita dari kultur Barat lebih memilih kuku alami yang tampak bersih dengan kutikula putih, karena melambangkan kebersihan moral. Pola pikir ini terus bertahan sampai awal abad 20.

Inilah yang menginspirasi seorang staf ahli di industri film Hollywood mengembangkan gaya pengecatan French Manicure untuk keperluan syuting pada 1975.

9. Headpiece

Hiasan ornamen di kepala yang biasanya dipakai untuk keperluan panggung atau pernikahan, belakangan menjadi tren. Dari bentuk lucu seperti topi kecil, sampai yang elegan seperti bunga, semua memenuhi etalase mall.

Sejarah hiasan kepala semacam ini dapat ditelusuri kembali sampai ke zaman primitif. Suku-suku purba memakainya untuk menandai kekuasaan mereka.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!